Pengalaman Penyiar Radio saat Pandemi Covid-19

Photo by dokumen pribadi

JAKARTA – Universitas Negeri Jakarta (UNJ) mengadakan webinar online mengingat bahwa situasi yang masih pandemi covid-19. Webinar ini bertemakan Jurnalistik Radio Dalam Masa Pandemi. Webinar diselenggarakan melalui zoom meeting pada Selasa, 6 Oktober 2020.

            Webinar ini merupakan kegiatan dari peran jurnalistik 2020. Pekan Jurnalistik ini sendiri merupakan serangkaian acara yang diisi oleh 4 unit kegiatan mahasiswa dari Universitas Negeri Jakarta dan merupakan agenda tahunan bersifat nasional yang diselenggarakan selama satu pekan. Kegiatan ini tidak hanya webinar dan talkshow saja, tetapi ada perlombaan reportase daring, iklan masyarakat dalam bentuk radio, dan lomba menulis berita.

            Pembicara dalam webinar kali ini yaitu Laras Tahira yang berprofesi sebagai penyiar radio Global Afternoon Show (GAS) 88.4 FM Global Radio Jakarta dan dipandu oleh moderator bernama Febrizka Nabilla.

            Di saat pandemi seperti ini, jurnalistik radio melakukan siaran langsung dari rumah. Siaran langsung ini menggunakan aplikasi yang sudah disediakan oleh perusahaan tersebut. Saat siaran harus menyampaikan informasi yang ingin kita sampaikan kepada pendengar. Sebagai penyiar radio saat siaran harus mempelajari dan mematangkan informasi yang akan kita sampaikan agar sampai kepada pendengar.

            Skrip siaran saat siaran di kantor dan di rumah berbeda. Producer akan membuat skrip siaran untuk penyiar radio secara singkat dan simple karena producer dan penyiar harus sepemikiran. Jika producer dan penyiar tidak sepemikiran, maka informasi yang disampaikan tidak luas sehingga pendengar sulit mengerti yang disampaikan oleh penyiar.

Photo by dokumen pribadi

            Pembicara memberi pesan yaitu harus yakin dengan keinginan yang ada di diri sendiri dan jangan lewatkan kesempatan yang datang ke kehidupan sendiri. Jika ingin menjadi penyiar radio harus berlatih berkomunikasi dan intonasi saat siaran nantinya dan belajar menjadi pendengar yang baik karena saat kita siaran, kita menganggap pendengar radio adalah teman kita. (Monica Dameria/Politeknik Negeri Jakarta)

8 Comments